Kemapanan Dan Keamanan

Kemapanan Dan Keamanan

KEMAPANAN DAN KEAMANAN
(SURAT QURAISY)

PEMBUKAAN
Kemapanan atau kesejahteraan dan keamanan merupakan dua kenikmatan yang sangat dirindukan dan dibanggakan oleh setiap manusia, setiap masyarakat, setiap bangsa dan negara. Manusia tidak akan bisa menikmati apa yang dimilikinya tanpa ada rasa keamanan dan ketentraman. Mana mungkin bisa menikmati sesuatu kekayaan dengan perasaan cemas, takut dan was-was. Di rumah, di jalan, di pertokoan dan di tempat manapun orang merasa gelisah, kuatir dan was-was akan tindak kriminal yang dilakukan sebagian orang. Sebaliknya adanya keamanan dan ketentraman tidak akan menjamin keberlangsungan kehidupan di bumi ini tanpa ditunjang dengan kesejahteraan atau kemapanan. Jaminan keamanan dan ketentraman tidak terasa lagi bagi manusia yang tidak pernah kenyang, tidak berlaku lagi bagi manusia yang terlilit kelaparan, perut seharian kosong dan tidak berarti bagi manusia yang selama hidupnya terbelenggu dengan kemiskinan dan kesengsaraan.

Oleh karenanya, salah satu ciri kehidupan berkualitas (hayaatun thyyibah) dalam rumah tangga, masyarakat, bangsa dan negara adalah apabila memiliki dua kenikmatan ini; kesejahteraan (kemapanan) dan keamanan yang senantiasa mewarnai lembaran-lembaran kehidupannya. Namun kehidupan ini hanya tercipta apabila manusia atau kita memilki kekokohan keimanan dan kekuatan amal shaleh. Tanpa ini keberkahan hidup hanya dalam bingkai angan-angan. Indahnya hidup hanya dalam wilayah khayalan belaka. Karena keamanan bisa diperoleh dari kekokohan keimanan dan keyakinan. Dan kemapanan bisa diperoleh dari semangat untuk beramal dan berkarya.

Allah berfirman;
“Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan Kami berikan balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan.” (QS. 16:97)

“Dan Allah telah membuat suatu perumpamaan (dengan) sebuah negeri yang dahulunya aman lagi tenteram, rezkinya datang kepadanya melimpah ruah dari segenap tempat, tetapi (penduduk)nya mengingkari nikmat-nikmat Allah; karena itu Allah merasakan kepada mereka pakaian kelaparan dan ketakutan, disebabkan apa yang selalu mereka perbuat.” (QS. 16:112)

“Sesungguhnya bagi kaum Saba ada tanda (kekuasaan Tuhan) di tempat kediaman mereka yaitu dua buah kebun di sebelah kanan dan di sebelah kiri.(kepada mereka dikatakan) : Makanlah olehmu dari rezki yang (dianugerahkan) Tuhan-mu dan bersyukurlah kamu kepada-Nya.(Negerimu) adalah negeri yang baik dan (Tuhan-mu) adalah Tuhan Yang Maha Pengampun. (QS. 34:15)

“Tetapi mereka berpaling, maka Kami datangkan kepada mereka banjir yang besar dan Kami ganti kedua kebun mereka dengan dua kebun yang ditumbuhi (pohon-pohon) yang berbuah pahit, pohon Atsl dan sedikit dari pohon Sidr.” (QS. 34:16)

Ayat-ayat di atas tadi menggambarkan bahwa kemakmuran dan keamanan diberikan Allah SWT ketika penduduk negeri atau masyarakat beriman dan beramal shalih. Artinya sumber kemakmuran dan keamanan adalah kesalehan individu dan kesalehan sosial.

Maka dalam surat Quraiys, Allah menegaskan kepada orang-orang Quraiys untuk mensyukuri nikmat yang telah diberikan kepadanya dengan beribadah kepada Allah.

BERSAMA SURAT QURAISY

“Karena kebiasaan orang-orang Quraisy,(yaitu) kebiasaan mereka bepergian pada musim dingin dan musim panas. Maka hendaklah mereka menyembah Tuhan Pemilik rumah ini (ka’bah).Yang telah memberi makanan kepada mereka untuk menghilangkan lapar dan mengamankan mereka dari ketakutan.” (QS. 106:1-4)

Surat yang ke 106 ini terdiri atas 4 ayat, termasuk golongan surat-surat Makiyyah dan diturunkan sesudah surat at-Tiin. Nama “Quraisy” diambil dari ayat pertama dari surat ini yang berarti “Suku Quraisy”. Suku yang mendapatkan kehormatan untuk menjaga dan memelihara Ka’bah.

  • Adapun pokok-pokok isi surat Quraisy adalah sebagai berikut;
    Nikmat-nikmat Allah yang telah diberikan kepada penduduk Makkah yang berwujud;
  • Dua perjalanan bisnis (pada musim hujan ke Yaman dan pada musim
    kemarau ke Syam) dan nikmat kemapanan serta keamanan
  • Perintah beribdah kepada Allah SWT karena nikmat-nikmat yang ada

HUBUNGAN SURAT QURAISY DENGAN SURAT SEBELUM DAN
SESUDAHNYA

DENGAN SURAT AL-FIIL

  • Dalam surat al-Fiil, Allah SWT menjelaskan kehancuran pasukan bergajah yang hendak merobohkan Ka’bah, sedangkan dalam surat Quraisy Allah memerintahkan kepada penduduk Makkah untuk beribadah kepada Allah yang memiliki Ka’bah

DENGAN SURAT AL-MA’UUN

  • Dalam surat Allah SWT menyatakan, bahwa Dia membebaskan manusia dari kelaparan, maka dalam surat al-Ma’uun Allah mencela orang-orang yang tidak menganjurkan dan tidak memberi makan orang miskin
  • Dalam surat Quraisy, Allah memrintahkan manusia untuk beribadah kepadaNya sementara dalam surat al-Ma’uun Allah mencela orang-orang yang lalai dan riya dalam sholat.

KEINDAHAN SASTRA DALAM SURAT QURAISY

  • Jinas thibaq (menyebutkan dua anonim dalam beberapa ayat) seperti kata syita (musim hujan) dan shoif (musim kemarau), ju’ (rasa lapar) dan ith’am (memberi makan) dan amn wal khauf (rasa aman dan rasa takut)
  • Al-Idlofah (penyandaran) untuk takrim dan tasyrif (bersifat pemulyaan dan pengagungan) seperti dalam kalimat “Rabba haadzal baiti”
  • Mendahulukan kalimat yang seharusnya diakhirkan karena bertujuan untuk tadzkiiran linni’mat (mengingtkan kenikmatan-kenikmatan) seperti didahulukannya kalimat “li-iilaafi Qutraisyin…” dari “falya’budu….”
  • Bentuk tankir dalam lafadl “ju’” dan “khauf” untuk menjelaskan dahsiatnya kelaparan dan rasa takut yang berlebihan.

FIQH SURAT

  • Mensyukuri nikmat-nikmat Allah SWT dengan beribadah kepadaNya. Dan syukur merupakan salah satu senjata mukmin dalam menghadapi seluruh permasalahan kehidupannya selain senjata sabar. Allah SWT berfirman;
    “Dan (ingatlah juga), takala Tuhanmu memalumkan:Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih. (QS. 14:7)
    “Luar biasa urusan (hidup) mukmin ini, sesungguhnya semua urusannya adalah kebaikan baginya. Yang demikian ini tidak pernah dimiliki oleh seorangpun kecuali orang yang beriman. Apabila diberikan kemapanan maka ia selalu bersyukur dan ini
    merupakan kebaikan baginya. Apabila dililit kemiskinan maka ia selalu bersabar dan ini kebaikan baginya juga” (HR Muslim)
  • Perintah Ibadah.
    Dalam surat ini Allah SWT memrintahkan kepada orang-orang Quraisy untuk beribadah kepada Allah. Hanyalah Dia Dzat yang ma’bud yang harus ditaati karena Dialah robb semesta alam ini yang telah memberikan kelapangan, kemapanan dan kesejahteraan. Dia juga memberikan rasa aman dari ketakutan dan ketentraman dari semua yang dikuatirkan. Alalah berifirman,
    “…Maka hendaklah mereka menyembah Tuhan Pemilik rumah ini (ka’bah).Yang telah memberi makanan kepada mereka untuk meng hilangkan lapar dan mengamankan mereka dari ketakutan.” (QS. 106:3-4)
    “Dan sesungguhnya Kami telah mengutus rasul pada tiap-tiap umat (untuk menyerukan); Sembahlah Allah (saja), dan jauhilah Thagut itu, maka di antara umat itu ada orang-orang yang diberi petunjuk oleh Allah dan ada pula di antaranya orang-orang yang telah pasti kesesatan baginya.Maka berjalanlah kamu di muka bumi dan perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang mendustakan (rasul-rasul). (QS. 16:36)
  • Iman dan amal yang kemudian melahirkan kesejahteraan atau hayyatan thoyyibah adalah kaidah kehidupan bagi semua manusia. Artinya untuk mendapatkan kesehteraan hidup dan ketentraman harus ditopang dengan keimanan, amal usaha dan keilmuan. Maka bisa dirumuskan seperti di bawah ini;

IMAN + AMAL USAHA + ILMU = HIDUP BERKUALITAS

Inilah inti atau pesan rabbaniah yang terkandung dalam ayat Allah berikut ini; “Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik (hayatan thoyyibatan) dan sesungguhnya akan Kami berikan balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan.” (QS. 16:97)

“…niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman diantaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat.Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. (QS. 58:11)

Tags: , , , , , , , , , ,
banner 468x60

No Responses

Leave a Reply